Masyarakat Indonesia baru mengenal takoyaki sejak beberapa tahun terakhir dan masih menjadi makanan yang ‘kekinian’ hingga sekarang. Padahal, di negeri asalnya, takoyaki sudah ada sejak tahun 1935. Bahkan, kalalu ditelusuri asal-usulnya, takoyaki merupakan hasil evolusi kuliner Jepang yang sudah ada sejak abad ke-17.
Ketika itu, orang Jepang mengenali choboyaki, yaitu makanan yang dibuat dari tepung terigu berisi konnyaku, sebuah nama tumbuhan. Setelah itu, choboyaki berubah menjadi rajioyaki, dengan isi urat sapi. Pada tahun 1933, sebuah kios makanan Aizuya mengganti isi rajioyaki menjadi daging sapi dan makanan ini diberi nama nikuyaki.
cara membuat takoyaki
Barulah pada tahun 1935, Aizuya kembali berkreasi dengan mengadopsi ide makanan bernama akashiyaki. Akashiyaki yang berasal dari Kota Akashi terbuat dari telur, tepung terigu, dashi, dan berisi potongan gurita. Aizuya pun menggunakan gurita dan telur sebagai bahan isian dan makanan baru ini diberinya nama takoyaki.
Kepopuleran takoyaki disebabkan rasanya yang lezat, hasil perpaduan antara adonan tepung dan telur dengan daging gurita yang lembut, siraman saus khas Jepang, mayonnaise, serta serutan daging ikan cakalang kering atau katsuobushi yang renyah. Bahan-bahan tersebut diracik dengan tepat, hingga menghasilkan camilan unik yang disukai oleh berbagai kalangan.
Bukan hanya sejarahnya yang menarik, takoyaki juga memiliki fakta-fakta unik yang mungkin belum sepopuler makanannya. Anda ingin tahu? Yuk simak 10 fakta unik takoyaki berikut ini.
1. Menjadi Ikon Osaka
Merunut sejarahnya, tak salah jika takoyaki dijadikan sebagai ikon khas Kota Osaka. Warga kota ini sangat menggemari takoyaki sehingga jajanan klasik ini masih bertahan hingga sekarang. Bahkan, hampir seluruh warga Osaka memiliki wajan khusus untuk membuat takoyaki yang akan disajikan pada saat diadakan acara-acara penting.
Baca juga Peluang Usaha Kopi Giling yang Sangat Menguntungkan
2. Asal Nama Takoyaki
Dalam bahasa Jepang, takoyaki berasal dari dua kata, yaitu tako yang merujuk pada gurita dan yaki yang artinya dipanggang atau digoreng. Yaki atau yaku sendiri merupakan salah satu teknik memasak yang paling sering digunakan dalam dunia kuliner Jepang.
3. Pengaruh Pancake dari Eropa
Ternyata, takoyaki tidak 100% murni asli Jepang. Setidaknya, ada pengaruh dari makanan ala Barat, yaitu pancake, yang sering menjadi menu sarapan orang Eropa. Bangsa Jepang mengenalnya ketika orang Eropa datang ke Jepang pada abad ke-17. Takoyaki merupakan hasil modifikasi bahan pancake yang susah didapatkan di Jepang dengan bahan lokal.
cara membuat takoyaki
4. Evolusi Takoyaki
Pada mulanya, takoyaki memiliki bentuk yang sangat berbeda dari takoyaki yang dikenal saat ini. Dahulu, takoyaki yang waktu itu masih bernama choboyaki berbentuk kotak pipih, berisi kacang, acar jahe, dan soy sauce dan dipanggang di atas wajan datar. Baru pada tahun 1935 terciptalah takoyaki modern yang bahan isiannya adalah gurita atau seafood lainnya.
5. Gerai Takoyaki Pertama
Gerai takoyaki pertama dan tertua di Jepang ada di kota asal takoyaki, yaitu Osaka, bernama Tomekichi Endo. Gerai ini didirikan sejak tahun 1935 dan selalu ramai diburu oleh para pecinta takoyaki klasik. Tak hanya takoyaki, gerai ini juga menyediakan choboyaki, jenis takoyaki tertua di Jepang.
Sumber : https://ramesia.com/cara-membuat-takoyaki/
Membuat Sosis Ayam dan Sosis Sapi Sendiri di Rumah
Sejarah Sosis
Sosis sudah dikenal sejak lama, yaitu sekitar 3.500 tahun yang lalu di Babilonia, Irak. Saat itu, sosis dibuat dengan cara mencampur daging cincang dengan bumbu-bumbu, kemudian dimasukkan ke dalam usus hewan. Sebelum disantap, sosis dibakar atau direbus terlebih dahulu.
Selain di Babilonia, orang Yunani kuno juga mengenal sosis, yang disebut orya. Kelezatan orya tertulis dalam kisah Odyssey karangan Homerus yang hidup sekitar 28 abad yang lalu. Bangsa Romawi yang berhasil menaklukkan bangsa Yunani menyebut sosis dengan salsus. Salsus yang berarti “diasinkan” iniah yang menjadi asal kata sausage (Inggris) dan saucijs (Belanda).
cara membuat sosis
Sosis masuk ke Indonesia melalui perantaraan penjajah Belanda. Saucijs pun dilafalkan menjadi sosis. Sosis di Indonesia umumnya berukuran kecil. Namun, di Eropa, pada mulanya sosis dibuat dalam ukuran sangat besar, bahkan melebihi ukuran lengan orang dewasa. Setelah itu, barulah mereka membuat sosis dalam berbagai ukuran.
Jenis-Jenis Sosis
Perlu diketahui, pada dasarnya bahan utama untuk adonan sosis adalah daging bebas lemak, minyak kelapa, dan es, dengan perbandingan takaran 2:1:1. Daging yang digunakan untuk membuat sosis bisa daging sapi, babi, unggas, ikan dan sebagainya. Sebagai bahan campurannya, bisa digunakan tepung, sereal, atau bahan lainnya.
Banyaknya garam yang ditambahkan pada adonan adalah kurang lebih 2% dari total berat adonan. Takaran inilah yang dianggap paling pas untuk menghasilkan sosis yang lezat sekaligus berfungsi untuk mengawetkan sosis. Bumbu dan cara mengolahnya pun tidak sama, ada yang dijual mentah, direbus lalu diasapi, diasinkan dengan direndam air garam, dan sebagainya.
Tahapan pengolahan daging untuk sosis biasanya adalah memotong, mendinginkan, dan menggilingnya. Barula setelah itu daging dicampur dengan bumbu, dicetak, dan dimasak. Sosis memiliki bentuk khas yang sama di manapun, Untuk mencetaknya, adonan dimasukkan ke dalam selongsong berbentuk bulat panjang untuk diolah lebih lanjut.
cara membuat sosis
Pada mulanya, pengolahan sosis yang berasal dari negara 4 musim ini bertujuan untuk mengawetkan daging, khususnya agar mereka tidak kekurangan bahan makanan sepanjang musim dingin. Secara umum, sosis diolah dengan lima cara berikut:
Sosis mentah atau fresh sausage, yaitu sosis yang diolah tanpa dipanaskan. Contohnya adalah polish sausage.
Sosis yang dimasak dan diasap, misalnya knackwurst, frankfurter, bolognese,
Sosis yang dimasak tanpa diasap, seperti liver sausage dan beer salami,
Sosis kering dan semi-kering atau sosis fermentasi, misalnya pepperoni, summer sausage, dry salami, dan
Produk sosis yang sudah dimasak, contohnya meatloaf.
No comments:
Post a Comment